ERA.id - Pemerintah Kota Solo di Provinsi Jawa Tengah mulai 20 Desember 2020 akan mengarantina pemudik yang pulang untuk menghabiskan masa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Mereka akan dikarantina di kompleks Solo Technopark.
"Karantina di Solo Technopark Kentingan, Jebres, Solo, hanya berlaku bagi pemudik, yakni warga masyarakat Solo yang merantau dan pulang bertemu dengan keluarga serta menginap di lingkungan masyarakat," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di sela acara Mider Projo di SD Negeri Bayan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo dikutip dari Antara, Jumat (18/12/2020).
Pemerintah Kota, ia mengatakan, mengerahkan petugas Jogo Tonggo di kampung untuk melaporkan kedatangan pemudik ke Satuan Tugas Penanganan COVID-19 serta mengantar pemudik ke fasilitas karantina di Solo Technopark. Kebijakan karantina bagi pemudik diterapkan pemerintah kota guna meminimalkan risiko penularan virus korona penyebab COVID-19.
Mengenai wisatawan yang datang ke Surakarta selama libur Natal dan Tahun Baru, Rudyatmo menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Tengah sudah mewajibkan wisatawan yang masuk ke wilayah Jawa Tengah membawa dokumen hasil pemeriksaan yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak tertular COVID-19.
"Jadi pemudik dan wisatawan yang mau masuk Kota Solo seharusnya seperti itu, harus tes usap antigen lebih dahulu. Namun, bagi pemudik meski hasil tes usap negatif tetap dikarantina itu, sudah menjadi kebijakan," kata Rudyatmo.
Dia mengemukakan bahwa pemudik berbeda dengan wisatawan. Pemudik biasanya pulang ke rumah keluarga di kampung halaman dan berkumpul dengan kerabat sedangkan wisatawan umumnya singgah di hotel. Wali Kota berharap warga menunda pulang ke kampung halaman guna menghindari risiko penularan COVID-19.
"Saya berharap warga jangan mudik dahulu karena belum tentu, kita hari ini tes usap negatif (tapi) dalam perjalanan kembali bertemu keluarga bisa memaparkan virusnya, hal ini yang harus dijaga," katanya.
Wali Kota juga meminta warga Surakarta disiplin menerapkan 4M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan agar terhindar dari penularan COVID-19.
Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, di Kota Surakarta hingga Kamis (17/12) total ada 3.656 orang yang terserang COVID-19 dengan perincian 2.177 orang sudah sembuh, 1.107 masih menjalani karantina, 190 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 182 orang meninggal dunia.