ERA.id - Viral video kerumunan warga Maumere, NTT yang menyambut dan menunggu Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai kritikan.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman bicara soal keteladanan Presiden Jokowi dalam menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Kita harus saling mengingatkan dalam kondisi seperti ini, karena perlu keteladanan, kita harus memberi contoh, ini harus kita hindari kegiatan seperti ini," ujar Dicky kepada wartawan, Rabu (23/2/2021).
Dicky mengatakan, seharusnya Jokowi memberi teladan dengan mewanti-wanti agar tak terjadi kerumunan di daerah kunjungan.
"(Pandemi COVID-19) ini masih lama, bahwa mungkin satu dua tahun lagi, tapi korban yang berjatuhan bisa banyak kalau kita tidak disiplin. Tentu harus kita perbaiki dan hindari kejadian seperti ini," kata Dicky.
Lebih lanjut, Dicky juga mengkritik aksi Jokowi yang membagi-bagikan souvenir kepada kerumunan warga. Menurutnya, jika berniat memberikan bantuan, sebaiknya disalurkan melalui dinas sosial atau mengundang perwakilan saja untuk mencegah terjadinya kerumunan.
"Kalau mau memberikan bantuan, ya berikan lah bantuan langsung lewat dinsos atau apa, atau kalau mau ya perwakilannya saja diundang, sehingga jumlahnya tidak banyak," kata Dicky.
- 3 Masukan Fahri Hamzah untuk Mengakhiri Ketidakpastian Hukum di Indonesia
- Nissa Sabyan Dinilai Polos dan Lugu, Ustaz Zacky Minta Isu Selingkuh Tak Dikaitkan dengan Hijab dan Sholawat
- Polri dan Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Bandar Narkoba Rusia Andrew Ayer
- Jokowi Buat Warga Maumere Berkerumun, Benny Harman: Saya Teringat Habib Rizieq
Selain itu, dia juga menilai kerumunan warga di NTT bisa membahayakan Jokowi. Meskipun terlihat Jokowi menyapa warga dari dalam mobil, namun tidak menjamin tidak ada penularan karena tidak ada jarak.
"Kegiatan seperti itu bukan hanya dalam konteks tidak memberi contoh tapi juga berbahaya untuk presiden, kita harus lindungi presiden kita, walaupun sudah divaksin kan tetap bisa sakit," katanya.
Dicky juga mengingatkan, dampak dari kerumunan warga itu bisa menjadi potensi timbulnya penularan dan penyebaran COVID-19 di NTT dan sekitarnya.
Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tingkat mobilitas yang cukup tinggi, sehingga apabila terjadi kasus penularan akibat kerumunan lalu warga bepergian, maka upaya pencegahan pun menjadi sia-sia.
"(Kerumunan warga) NTT ini bisa jadi potensi berikutnya, Indonesia ini kan kepulauan, pola pandeminya berganti, itu bisa lama nanti pandeminya," kata Dicky.
"Harusnya tim kepresidenan yang menyiapkan kunjungan ini sudah mengantisipasi kalau masyarkaat karena kesadarannya rendah apalagi NTT mungkin ada berita pembagian itu pasti semangat masyarakat datang," imbuhnya.
Sebelumnya, beredar video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan adanya kerumunan warga di Maumere, NTT saat menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Diketahui pada Selasa, 23 Februari 2021, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke NTT untuk meninjau lumbung pangan (food estate) di Desa Makata Keri, Kabupaten Sumba Tengah dan meresmikan Bendungan Napun Gete, Kabupaten Sikka.
Dalam video itu, Jokowi juga terlihat sempat menyapa dan membagi-bagian souvenir kepada warga dari atas mobil. Pihak Istana mengatakan, apa yang dilakukan oleh Jokowi merupakan spontanitas atas atusiasme warga.