Resmi Meluncur di Indonesia, Review Sony Alpha 7 Mark V dari Kreator Ternama

| 15 Dec 2025 11:00
Resmi Meluncur di Indonesia, Review Sony Alpha 7 Mark V dari Kreator Ternama
Sony Alpha 7 Mark V (Era.id/Putri Anggraeni)

ERA.id - Para kreator dari berbagai bidang mulai dari fotografer alam liar, olahraga, hingga wedding berkesempatan menjajal kamera terbaru Sony Alpha 7 Mark V. Setiap kreator membagikan pengalaman pertama mereka saat menggunakan kamera ini.

Arsal Bahtiar, kreator konten sekaligus fotografer alam liar yang mengusung konsep birding dan pengarsipan alam, budaya, serta satwa Indonesia, turut membagikan pengalamannya menggunakan Alpha 7 Mark V. Ia pertama kali membawa kamera dan lensa tersebut ke daerah Kulon Progo.

"Jadi saya bawa kamera dan lensa ke daerah Kulon Progo. Di sana ada desa wisata yang hutannya masih terjaga. Dan ada info elang yang sedang, apa ya, ada anaknya. Sebenarnya momennya enggak terlalu lama. Cuman karena cuaca. Selama 3 hari itu, di hari pertama dan kedua itu apa ya terlalu banyak buang waktu karena hujan. Baru masuk hide sekitar sejam-dua jam, hujan. Dan hujannya sampai sore. Udah apa ya udah nyerah sebenarnya. Dan hari ketiga, ada cuaca mulai bagus, dari pagi sampai jam 2. Akhirnya ya dari pagi sampai jam 2 siang saya maksimalkan, dan ya lumayan lah dapat," kata Arsal.

Kecepatan serupa juga dirasakan Khairul Imam, fotografer resmi Persija. Di tengah gemuruh Stadion GBK, ia membutuhkan alat yang bisa meng-cover pekerjaannya di lapangan.

"Tantangannya tuh gimana kamera A7 Mark V ini, bisa setidaknya menggantikan yang biasa saya pakai. Tapi, jujur, kemampuannya itu bisa menyetarai. Karena di momen sepak bola itu kita tahu semua momen bergerak cepat. Dan di A7 Mark V itu sangat kebantu, sangat nge-cover saya juga di pekerjaan saya di lapangan. Terus untuk aksi-aksinya juga semuanya bisa ketangkap dengan baik, dan juga atmosfer pertandingannya juga bisa kerekam dengan baik juga," jelas Imam.

Berbeda dengan lapangan terbuka, Yanuar Surya menguji kamera ini untuk sport portrait konseptual. 

"Surprise banget waktu itu saya dapat kesempatan pakai A7 Mark V untuk bikin konseptual portrait. Jadi untuk sifat portrait-nya, setting dan sebagainya. Eh, untuk kemampuannya sendiri, dari seri sebelumnya dia cukup signifikan ya. Jadi ada auto focus yang dia sudah pakai AI, dan itu sangat membantu untuk bikin foto dengan gerakan-gerakan yang sangat cepat," tutur Yanuar.

"Jadi, untuk warna dan sebagainya, itu juga kebetulan saya kalau motret langsung pakai JPEG. Jadi ini rata-rata warna ini adalah warna basic dari Creative Look dari A7 Mark V. Jadi untuk editing-nya juga enggak terlalu banyak," sambung Yanuar.

Sementara itu, duo fotografer wedding Leo Hariyanto dan Gandhi Maheswara menggunakan kamera ini untuk merekam keceriaan pasangan prewedding. Tantangannya bukan hanya soal momen, tetapi juga daya tahan perangkat di bawah terik matahari.

"Kita mulai jam 11 siang, panas banget. Tapi baterainya jauh lebih awet dan bodi kamera tidak gampang panas. Gambarnya pun stabil, Auto White Balance-nya sangat akurat untuk kulit," ujar Leo.

Gandhi menambahkan, dari sisi videografi, sensor baru pada kamera ini menghilangkan drama “gambar goyang” saat melakukan gerakan kamera cepat.

"Sensornya sudah partially stacked, jadi tidak jeli lagi kalau buat panning agresif. Hasilnya rapi, kesan sinemanya dapat banget," pungkasnya.

Bagi mereka, Alpha 7 V bukan hanya sekadar pembaruan, melainkan penyempurna dari kekurangan seri sebelumnya dengan harga yang masih masuk akal untuk fitur yang biasanya hanya ada di kamera kelas tertinggi.

Rekomendasi