Tim Editor
Direktur Utama PT KCI Muhammad Nurul Fadhila mengatakan, meski target penumpang meningkat, belum perlu ada penambahan jumlah perjalanan. Jumlahnya masih sama dengan 2017, yaitu ada 926 perjalanan dengan 79 stasiun.
Namun, dia mengatakan PT KCI punya strategi untuk melayani penumpang, yaitu menambah jumlah stamformasi atau gerbong KRL.
"Strategi kami dalam memperbanyak kapasitas angkut adalah dengan memperbanyak rangkaian panjang yang beroperasi," jelas Fadhila di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2018).
Berdasar data PT KCI pada 2017, ada 20 unit KRL bergerbong 12, 42 unit KRL bergerbong 10, dan 28 unit KRL bergerbong 8.
Dibanding 2016, KRL bergerbong 10 jumlahnya meningkat 10 unit, KRL bergerbong 12 meningkat 2 unit, dan KRL bergerbong 8 berkurang 10 unit. Jumlah ini akan meningkat secara bertahap di tahun 2018.
"Sementara jumlah kereta bergerbong 10 akan mencapai 43 rangkaian, dan stamformasi 8 kereta akan berkurang hingga hanya mencapai 22 rangkaian," ujar Fadhila.
Meski ada penambahan gerbong tadi, PT KCI belum akan menambah jumlah gerbong khusus wanita. Sebab, menurutnya, jumlah penumpang perempuan hanya 35 persen.
"Jadi atas data itu kita tetap saat ini memberlakukan dalam satu rangkaian itu hanya dua kereta khusus wanita, di awal dan di akhir rangkaian," jelasnya.
Kemudian, sepanjang 2017 kemarin, PT KCI mengklaim telah berhasil membangun sejumlah hall di beberapa stasiun, enam underpass, dan ubin disabilitas di stasiun. Pada 2017 juga PT KCI mengoperasikan 236 unit vending machine, serta 749 gate elektronik yang tersebar di 79 stasiun.
Pada 2018, Fadhila mengatakan, PT KCI akan membangun sejumlah fasilitas untuk penumpang kereta. Di antaranya empat underpass antar peron, lokasinya di Stasiun Depok, Universitas Indonesia, Pasar Miggu, dan Duren Kalibata.
