Tim Editor
ERA.id - Pendakwah Ustaz Yusuf Mansur angkat bicara terkait pernyataan dosen ilmu komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando yang menyebut dirinya beragama tanpa akal sehat.
Hal itu menyusul gugatan ke Pengadilan Negeri Tangerang pada 10 Desember 2021 atas dugaan wanprestasi terhadap 12 orang senilai Rp785 juta.
Ade Armando juga menyinggung soal konsep sedekah Yusuf Mansur dengan mengutip pernyataan ustaz Yahya Waloni yang menuding Yusuf melarikan uang sedekah yang diberikan jemaahnya.
Ia lantas mengungkap cara Yusuf Mansur meyakinkan jemaahnya dengan menyisipkan dalil bahwa sedekah yang diberikan akan diganti dengan 10 kali lipat.
"Terlihat bagaimana Yusuf meminta para jemaah untuk menyumbangkan perhiasan yang mereka miliki kepada Yusuf, dengan
sebuah janji bahwa sumbangan yang mereka berikan akan dibalas berlipat ganda oleh Allah," kata Ade lewat tayangan di kanal YouTube Cokro TV, dilihat ERA.id, Senin (20/12/2021).
Menanggapi itu, Yusuf Mansur menyebut bahwa tudingan Ade Armando tidak mencerminkan sikap seorang akademisi.
"GA AKADEMISI BANGET. TERNYATA KEMUNGKINAN BESAR BERDASAR dari MEDIA. bukti ga pake akal sehat, kah? bhw data beliau bcr di youtube, adlh media? miris. ga kls banget2 sbg akademisi yg mengagungkan akal sehat," tulis Yusuf Mansur di akun Instagramnya.
Ia juga mengaku lebih suka menjawab tudingan tersebut di kepolisian dan pengadilan daripada harus menjawab lewat YouTube atau media.
Yusuf juga menantang Ade untuk bertanggung jawab di kepolisian. Ia lantas menyebut seharusnya Ade Armando tidak perlu takut sebab sudah terbiasa berurusan dengan pihak berwajib.
"Tapi ttp, nunggu 40hr riyadhah yasiin selesai dulu. siapa tau, mlh ga perlu dilayanin, beliau aja YANG LANGSUNG BERTANGGUNG JAWAB DI kepolisian. &jgn takut, pak haji ade armando... udah biasa kan? dilaporin? biasa aja. kita sama2 biasa dilaporin. kalo ga slh, ga bkl bergidik. tapi ada yang ga salah, cuma: BUKAN SAJA AKALNYA MATI. Tapi hatinya mati? mdh2an engga ya..." kata dia.
Yusuf juga membantah tudingan sejumlah pihak yang menyebut dirinya satu kelompok dengan Ade Armando.
Ia bahkan menyebut tidak berteman, meskipun sama-sama mendukung Joko Widodo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Yg pernah nuduh saya sekolem dg pak haji ade, ini bukti, saya ga pernah sekolam. bhw saya mendukung pak jokowi, iya. tp temenan sama pak haji ade, blm. ketinggian. saya bukan akademisi yang reputasinya diakui kampus. santri. mahasiswa. ada gap. beliau ga bisa saya jangkau. tp ini kan beliau yg turun ke saya, hehe," pungkas dia.
