Cerita Wakil Gibran, Teguh Prakosa Gagal Dampingi Jokowi Kunker di Solo: Saya Tidak Diperkenankan Mendekat

| 14 Mar 2022 18:47
Cerita Wakil Gibran,  Teguh Prakosa Gagal Dampingi Jokowi Kunker di Solo: Saya Tidak Diperkenankan Mendekat
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (Amalia/era.id)

ERA.id - Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengakui pada Jumat (11/3/2022) lalu tak mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan dinasnya di Universitas Sebelas Maret (UNS). Padahal Teguh mendapat disposisi untuk menggantikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang masih positif Covid-19.

Hari itu ada dua agenda yang dihadiri Presiden Jokowi, yakni Dies Natalis UNS dan Pameran di Solo Techno Park (STP) yang menjadi rangkaian dari acara Dies Natalis UNS.

”Saya ditugaskan Wali Kota untuk menerima beliau. Artinya kursinya sebagai Wali Kota untuk menerima presiden,” kata Teguh saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (14/3/2022).

Teguh saat itu dipersilahkan untuk memasuki ruang senat. Namun saat berada di ruang senat, dia diminta untuk tidak meninggalkan ruangan hingga acara usai. Padahal Teguh harus menyambut presiden di STP.

”Makanya saya berencana di depan ruang senat saja untuk say hello dan kemudian pindah ke STP,” ucapnya.

Namun saat Jokowi akan datang, ia diberitahu protokoler kepresidenan jika penyambutan sudah diwakilkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat itu dia langsung berpindah ke STP.

”Tahu begitu, saya langsung pindah ke STP. Karena dari protokoler dan Pak Rektor (UNS) juga meminta saya menerima di STP,” ucapnya.

Namun setelah di STP, 10 menit menjelang kedatangan presiden, Teguh juga tidak diperkenankan mendekat. Dia juga diminta menunjukkan surat hasil negatif Covid-19.

”Saya sudah antigen, tapi tidak pernah diberitahu harus PCR. Nggak ada perintah dan nggak ada suratnya,” ucapnya.

Setelah kejadian tersebut Teguh memutuskan untuk langsung meninggalkan STP. Ia mengaku sempat dikejar protokoler kepresidenan untuk menunggu, namun dirinya memutuskan untuk balik kanan.

”Saya langsung balik kanan dan cari mobil saya di parkiran. Saya dikejar dari protokoler, katanya mau diusahakan (masuk). Tapi saya tolak karena tidak pasti. Saya bukannya mau dihargai, tapi saya disana ditugaskan Wali Kota mewakili Wali Kota. Ternyata baru 10 menit sebelum kedatangan presiden, saya baru diminta PCR,” ucapnya.

Di sisi lain saat ini pemerintah sudah menghapuskan kebijakan wajib PCR dan antigen untuk menaiki kendaraan umum. ”Saya ditugaskan Wali Kota. Saya punya etika dan sopan santun. Kalau nggak sehat nggak mungkin datang. Sementara naik kereta dan pesawat saja, (kewajiban PCR) sudah dihapus),” katanya.

Terkait kejadian ini Teguh berencana melaporkan hal ini pada Gibran. ”Ya nanti waktu Pak Wali masuk saya laporkan,” ucapnya.

Kami juga pernah menulis soal Cerita Gibran Positif COVID-19, Ungkap 6 Kali Tes Swab, Jokowi Sekali Kamu bisa baca di sini

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi