ERA.id - Meskipun kol adalah sayuran yang sering dianggap sehat, namun saat diolah dengan cara digoreng, dampaknya pada kesehatan dapat menjadi perhatian yang penting. Tahukan Anda bahaya sering konsumsi kol goreng?
Dalam artikel ini, kami akan menggali lebih dalam mengenai konsekuensi yang mungkin timbul akibat seringnya mengkonsumsi kol goreng.
Akan membahas efek negatif dari penggunaan minyak yang berlebihan dalam proses penggorengan, serta peningkatan kalori dan lemak trans yang dapat membahayakan keseimbangan nutrisi tubuh.
Bahaya Sering Konsumsi Kol Goreng
Menggoreng kol secara otomatis akan meningkatkan kandungan lemak jenuh dan kolesterol jahat karena menyerap minyak yang tidak sehat. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau frekuensi yang sering, risiko peningkatan berat badan akan semakin tinggi, sehingga meningkatkan risiko obesitas.
Meskipun kol memiliki banyak manfaat, seperti membentuk sel darah merah, mencegah kanker, mengontrol tekanan darah tinggi, mengandung vitamin C, membantu penurunan berat badan, dan baik untuk kesehatan mata, namun ketika digoreng, kol kehilangan nutrisi yang seharusnya bermanfaat bagi tubuh.
Salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan minyak jelantah dalam proses penggorengan. Minyak yang telah digunakan berkali-kali tersebut dapat mengandung kolesterol jahat.
Selain itu, olahan kol goreng seringkali dilapisi dengan tepung, yang meskipun memberikan rasa yang gurih, justru meningkatkan jumlah kalori dalam makanan tersebut.
Selain itu, menggoreng kol dapat menghasilkan senyawa amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik, yang dapat menjadi pemicu kanker.
Ahli gizi olahraga dan kebugaran dari Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA), Mochammad Rizal, menjelaskan bahwa zat-zat yang muncul setelah menggoreng kol dapat memicu penyakit jika dikonsumsi secara berlebihan. Makanan yang diproses dengan metode "deep-fryer" memang tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.
Menurut Nutrition Facts, minyak panas dapat menghasilkan senyawa yang berpotensi karsinogenik, terutama jika digunakan secara berulang. Selain itu, beberapa jenis sayuran yang digoreng dapat menghasilkan akrilamida.
Selain dampak-dampak tersebut, makanan berminyak juga memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, hal ini dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke serta gangguan jantung.
Oleh karena itu, lebih baik mengkonsumsi kol secara alami tanpa tambahan bahan lain atau tanpa menggorengnya, karena ini merupakan pilihan yang lebih sehat dan baik bagi tubuh.
Selain bahaya sering konsumsi kol goreng, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…