ERA.id - Untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat, konsumsi air minum yang cukup penting dilakukan setiap harinya. Air mineral memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain mencegah dehidrasi, melindungi jaringan tubuh, menjaga suhu tubuh tetap normal, dan menjaga kesehatan tulang dan sendi. Namun, penting bagi kita untuk memahami kriteria air minum layak dikonsumsi.
Kriteria Air Minum Layak Konsumsi
Kriteria air minum yang sehat dan layak konsumsi di beberapa negara dapat berbeda-beda. Namun, menurut WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, air minum layak konsumsi harus memenuhi kriteria di bawah ini:
Tidak ada bau, warna, dan rasa
Kriteria air minum ini bisa ditinjau dengan mudah oleh pengindraan manusia. Air yang aman dan layak konsumsi yaitu air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak terdapat rasa atau tawar.
Sebaiknya hindari konsumsi air minum yang terlihat tidak jernih atau keruh, berbau tidak sedap, atau terasa aneh, sebab hal tersebut menjadi tanda bahwa air minum tersebut sudah terkontaminasi kuman, bakteri, atau bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.
Tidak ada kandungan mikroorganisme berbahaya
Masih berhubungan dengan kriteria sebelumnya, air minum yang layak konsumsi tidak mengandung mikroorganisme berbahaya bagi kesehatan tubuh, misalnya Escherichia Coli dan Salmonella, yang dapat menyebabkan diare.
Memang sulit untuk dilihat secara langsung, tetapi konsumsi air minum yang mengandung mikroorganisme dapat Anda hindari dengan menjauhkan sumber air minum dari toilet dan tempat pembuangan sampah dan juga terhindar dari sinar matahari.
Selain itu, jika Anda mengonsumsi air minum kemasan, sebaiknya pastikan air minum tersebut mendapatkan izin edar dari BPOM, masih tersegel dengan baik, kemasannya masih baik, dan disimpan di tempat yang tidak terpapar langsung oleh sinar matahari.
Tidak berada dalam suhu tinggi
Suhu adalah salah satu parameter penting untuk menentukan apakah air minum tersebut dapat dikonsumsi atau tidak. Sebab, sumber air minum yang terpapar suhu tinggi akan memicu pertumbuhan mikroorganisme dan menjadikan air minum tercemar.
Misalnya beberapa jenis bakteri Coliform yang bisa tumbuh dan berkembang saat air minum berada pada suhu 37°C. Adapun, jumlah bakteri Escherichia Coli dapat meningkat pada air dengan suhu 44,2°C.
Memiliki pH air 6.5–8.5
Meskipun pH air minum tidak mempunyai dampak secara langsung terhadap kesehatan tubuh, tetapi pH adalah salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas air minum.
Air dengan pH yang terlalu rendah akan lebih mudah tercemar polutan yang berbahaya untuk kesehatan tubuh. Selain itu, air jenis ini juga akan menyebabkan korosi atau karat pada saluran air minum yang selanjutnya menjadikan air tersebut terkontaminasi dan tidak layak konsumsi.
Sementara itu, air alkali atau air basa dengan pH 8 atau 9 biasanya tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
Tidak mengandung bahan kimia berbahaya
Selain mikroorganisme, air minum juga sebaiknya tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, contohnya benzena, arsenik, amonia, timbal, dan merkuri.
Konsumsi air minum yang mengandung bahan kimia berbahaya akan meningkatkan risiko terjadinya kanker, kerusakan ginjal, gangguan pada sistem reproduksi, dan juga gangguan perkembangan mental dan fisik.
Kandungan bahan kimia berbahaya dalam air minum sekilas dapat diketahui dari bau dan rasanya. Air minum yang di dalamnya terkandung bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, umumnya mengeluarkan bau yang menyengat dan terasa seperti logam.
Kriteria air minum layak konsumsi di atas dapat membantu Anda terhindar dari penyakit karena air minum yang sudah terkontaminasi. Sehingga, kesehatan tubuh Anda dan keluarga pun tetap terjaga.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…