ERA.id - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bertanggungjawab atas dua bom bunuh diri yang meledak di sebuah pasar di Baghdad, Irak, pada Kamis, (21/1/2021). Serangan tersebut menewaskan 32 orang, dan melukai sedikitnya 110 orang.
Kementerian Dalam Negeri Irak, dikutip Al Jazeera, mengatakan bahwa pembom pertama awalnya mengundang kerumunan di pasar Tayaran Square dengan berpura-pura sakit, lalu ia langsung meledakkan diri dengan bom yang melekat di tubuhnya.
Ketika warga mengerumuni lokasi kejadian untuk menolong para korban, bom kedua meledak.
The very moment of the suicide bombing in Baghdad, horrifying pic.twitter.com/NmSk9FNIgd
— Ali Hashem علي هاشم (@alihashem_tv) January 21, 2021
Peristiwa dua bom bunuh diri ini menjadi yang pertama terjadi di Baghdad sejak Januari 2018. Kala itu 35 orang tewas dan 90 orang terluka dalam kejadian yang juga berlokasi di pasar yang porak poranda hari Kamis.
Pasar tradisional tersebut menjual pakaian bekas dan dipenuhi warga setelah dicabutnya aturan pembatasan sosial terkait pandemi COVID-19 di negara kawasan Timur Tengah tersebut.
Fotografer agen berita AFP yang berada di lokasi mengabarkan bahwa pasukan keamanan telah menutup area tersebut. Pakaian yang dipenuhi bercak darah tampak tersebar di jalanan, sementara regu paramedis langsung menangani para korban.
Kementerian Kesehatan Irak menyatakan bahwa para korban tewas langsung wafat di tempat kejadian, dan kebanyakan korban luka telah diobati dan dipulangkan dari rumah sakit.
ISIS merilis pernyataan tanggungjawabnya atas serangan tersebut lepas tengah malam, via sebuah kanal propaganda daring, demikian dilaporkan Al Jazeera.