Makanan Khas Surabaya yang Jarang dan Menggugah Rasa

| 03 Dec 2023 07:05
Makanan Khas Surabaya yang Jarang dan Menggugah Rasa
Makanan khas surabaya yang jarang ditemui pecel semanggi (X)

ERA.id - Di kota Surabaya, warisan kuliner yang dulunya melambung popularitasnya, kini semakin jarang terlihat di tengah kemajuan zaman. Terdapat beberapa makanan khas Surabaya yang jarang ditemui dan kini terancam punah.

Gerobak dorong yang dulu menghiasi setiap gang Kota Pahlawan, kini menjadi jejak berharga dari lima makanan khas Surabaya yang semakin sulit ditemukan. Menemukan dan menikmati kuliner-kuliner ini sekarang bukanlah perkara yang mudah dan membutuhkan perjuangan dan usaha ekstra.

Makanan Khas Surabaya yang Jarang Ditemui

  1. Pecel Semanggi

Pecel Semanggi Surabaya adalah hidangan khas yang terbuat dari daun semanggi yang dikukus dan disajikan dengan sambal atau bumbu semanggi.

Bumbu pecel semanggi terdiri dari gula Jawa, terasi, dan cabai. Saat menikmati semanggi, biasanya akan ditambahkan kecambah, kangkung, dan kerupuk uli yang terbuat dari beras.

Penjual semanggi di Surabaya memiliki ciri khas menggunakan jarit dan selendang untuk membawa keranjang semangginya. Nah, sajian semanggi yang disajikan di atas daun pisang semakin memperkaya cita rasa tradisional.

Awalnya, pecel semanggi berasal dari Desa Kendung, Benowo, di wilayah barat Surabaya. Penduduk kampung semanggi memanfaatkan tanaman di sekitar rumah mereka untuk menciptakan Semanggi Suroboyo yang khas.

  1. Kompyang

Roti kompyang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Surabaya sejak lama. Konon, makanan ini diperkenalkan ke pulau Jawa pada abad pertengahan oleh imigran Tiongkok.

Meskipun dulu mudah ditemukan di mana-mana, kini Kompyang hanya dapat dijumpai di lokasi-lokasi tertentu. Bahan pembuatannya terdiri dari campuran tepung, telur, dan sedikit air. Permukaannya diberi taburan biji wijen sebelum dimasukkan ke dalam tungku dan dipanggang hingga matang.

kompyang khas surabaya (X)

Setelah matang dan keluar dari tungku, jangan berharap Kompyang akan mirip dengan roti biasa. Anda memerlukan gigi dan rahang yang kuat untuk menikmatinya karena teksturnya yang sangat keras dan padat.

Kompyang biasanya dinikmati dengan mencelupkannya ke dalam teh, kopi, atau bahkan kuah soto. Paduan rasa tawar, keras, dan gurih menjadikan Kompyang unik dan sangat memuaskan juga membuat perut terasa kenyang.

Keunikan tekstur kompyang yang keras, berdasarkan sejarahnya dipertahankan oleh para imigran Tiongkok agar bisa awet dan tahan lama saat diangkut dalam perjalanan jauh.

  1. Sate Karak

Sate Karak bukanlah sate yang terbuat dari karak (nasi sisa yang dikeringkan), melainkan sate yang terdiri dari daging sapi. Sate ini biasanya disajikan dengan ketan hitam dan disiram dengan bumbu pedas gurih khas Surabaya, lalu ditaburi parutan kelapa.

Sekitar dua puluh tahun yang lalu, Sate Karak masih mudah ditemui dengan banyak pedagang yang mendorong gerobaknya di gang-gang, terutama di Dupak dan sekitar wisata religi Sunan Ampel.

Namun, situasinya kini jauh berbeda. Penjual Sate Karak hampir tidak dapat ditemui di gang-gang Kota Pahlawan.

Saat ini, satu-satunya penjual Sate Karak yang saya ketahui adalah Bu Elis, yang menjalankan warung kecil di Jalan Ampel Lonceng No. 60, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Jam bukanya juga terbatas, mulai dari pukul 5 sore hingga pukul 10 malam.

Selain makanan khas surabaya yang jarang ditemui, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi