Fakta Kasus Tidur Bareng Bos Demi Perpanjang Kontrak, Apakah Benar?

| 05 May 2023 19:05
Fakta Kasus Tidur Bareng Bos Demi Perpanjang Kontrak, Apakah Benar?
Fakta tidur bareng bos demi perpanjang kontrak (unsplash)

ERA.id - Tidur bareng dengan bos sebagai syarat untuk memperpanjang kontrak kerja mungkin terdengar aneh dan bahkan tidak etis. Untuk itu, artikel ini akan membahas beberapa fakta tidur bareng bos demi perpanjang kontrak yang sedang ramai.

Sayangnya, praktik perpanjangan kontrak yang kontroversial tersebut masih ada dan terjadi di beberapa tempat kerja.

Salah satu orang yang santer memberitakan isu tersebut adalah Jhon Sitorus di Twitter melalui akun @Miduk17. Sitorus menjelaskan jika praktik terlarang tersebut biasa terjadi dimana oknum perusahaan yang mengharuskan karyawatinya untuk tidur dengan atasannya.

Fakta Tidur Bareng Bos Demi Perpanjang Kontrak

  1. Disebut Sebagai Rahasia Umum

Jhon Sitorus menyebut jika tidur dengan atasan sebagai syarat perpanjangan kontrak sudah menjadi rahasia umum.

“Yang mengerikan, ini ternyata sudah RAHASIA UMUM perusahaan dan hampir semua karyawan tahu. Saya yakin tak lama lagi akan ada yang berani speak up, lalu membongkar oknum perusahaan tersebut,” terangnya.

  1. Ditepis Perusahaan

Mendengar kabar santer mengenai perusahaannya, PT Epson baru-baru ini telah menerbitkan surat edaran yang menepis kabar miring tentang perusahaannya di sosial media..

"PT Epson tidak membenarkan praktek ketenagakerjaan apapun yang merugikan dan membahayakan hak atau kesejahteraan pekerja kami. Kesejahteraan dan keselamatan pekerja kami adalah yang paling penting bagi kami. Kami tidak menolerir praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai hak asasi manusia." jelas surat yang diunggah akun Instagram @iamcikarang.

  1. Pemerintah Daerah Gerak Cepat

Mengetahui kabar viral tidur dengan atasan sebagai syarat perpanjang kontrak kerja, Pemkab Bekasi bergerak cepat.

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan meminta agar Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bekasi diminta mendalami hal tersebut.

Dani menjelaskan apabila kabar yang beredar luas adalah benar, maka harus diproses hukum lantaran telah melanggar norma hukum, moral dan etika.

“Saya akan menugaskan Disnaker untuk mendalami informasinya. Saya kira kalau memang ada praktik seperti itu tentunya sudah melanggar norma moral, hukum dan etika,” tegas Dani.

Tidur dengan Atasan untuk Perpanjang Kontrak Tidak Dibenarkan

Meskipun hingga sekarang kabar tersebut belum terbukti kebenarannya, praktik perpanjang kerja di Cikarang dengan syarat demikian tidak dibenarkan, adapun alasannya berikut ini:

  1. Melanggar hak asasi manusia

Tidur bareng bos sebagai syarat perpanjangan kontrak kerja adalah pelanggaran hak asasi manusia. Setiap pekerja memiliki hak untuk bekerja dengan kondisi yang layak dan tidak merugikan kepentingan dan kesejahteraan dirinya sendiri.

  1. Memperlihatkan ketidakadilan dalam hubungan kerja

    Praktik tidur dengan atasan Memperlihatkan ketidakadilan dalam hubungan kerja (unsplash)

Ketika seorang pekerja dipaksa untuk tidur dengan bos untuk memperpanjang kontrak kerja, itu menunjukkan bahwa hubungan kerja di tempat tersebut tidak adil. Seorang pekerja harus dihargai dan dihormati sebagai individu yang memiliki hak dan martabat.

  1. Menyebabkan tekanan mental dan fisik

Tidur bareng bos dapat menyebabkan tekanan mental dan fisik yang tidak sehat pada pekerja. Pekerja dapat merasa tidak nyaman, malu, dan cemas. Selain itu, tidur dengan seseorang yang memiliki kekuasaan atasnya dapat meningkatkan risiko pelecehan seksual dan kekerasan.

  1. Memperburuk ketidaksetaraan gender

Tidur bareng bos lebih sering terjadi pada pekerja wanita. Praktik seperti ini memperlihatkan ketidaksetaraan gender yang masih ada di tempat kerja. Pekerja wanita harus diberikan perlindungan dan penghargaan yang sama seperti pekerja laki-laki.

  1. Mengurangi produktivitas dan kinerja kerja

Pekerja yang mengalami tekanan dan stres akibat praktik tidur bareng bos dapat mengalami penurunan produktivitas dan kinerja kerja. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas kerja dan akhirnya merugikan perusahaan.

Kesimpulannya, praktik tidur bareng bos sebagai syarat perpanjangan kontrak kerja tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik pekerja serta memperburuk ketidaksetaraan gender.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari perusahaan dan pemerintah untuk mengatasi praktik seperti ini dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan martabat pekerja.

Selain fakta tidur bareng bos demi perpanjang kontrak, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi