ERA.id - Bicara Sentra Kreasi ATENSI milik Kementerian Sosial tidak hanya menjadi surga sentra kuliner dan hiburan semata. Kawasan ini juga menyediakan booth Refleksi Sehat Tan Miyat.
Sentra Kreasi ATENSI yang dibangun merupakan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi Kemensos dalam menghadapi dampak sosial pandemi. "Kita membukakan lapangan pekerjaan bagi eks pemulung dan tuna wisma melalui Sentra Kreasi ATENSI," tutur Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini dalam keterangan tertulis, Selasa (23/2/2021).
Setelah diresmikan pada 18 Februari 2021 oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, booth Refleksi Sehat Tan Miyat tak surut dari pengunjung. Setelah puas mengelilingi kawasan Sentra Kreasi ATENSI, pengunjung bisa memanjakan diri dengan pijat refleksi.
Banyak yang ingin merasakan pijat refleksi yang disuguhkan penerima manfaat yang merupakan penyandang disabilitas netra dari Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi.
Biaya pijat refleksi ini terbilang cukup terjangkau, hanya Rp50 ribu pengunjung bisa menikmati pijat perawatan (pencegahan penyakit) di area tangan dan kaki selama 45 menit.
Proses pijat refleksi dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam rangka menghindari penyebaran Covid-19. Protokol kesehatan diterapkan dengan menggunakan masker, kemudian ruangan refleksi telah didisinfektan, sebelum pengunjung memasuki ruangan wajib mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu.
Bagas, salah satu penerima manfaat Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi yang juga pemijat refleksi mengaku senang ketika bertemu dengan Wapres, Ma'ruf Amin dan Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat peresmian Sentra Kreasi ATENSI di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.
Dirinya telah menekuni usaha pijat refleksi perawatan ini selama 5 Bulan. Yang tak kalah penting adalah, Bagas telah tersertifikasi untuk melakukan pijat refleksi perawatan.
Kini ia sedang menekuni pijat refleksi pengobatan. Ia dapatkan kemampuan ini dari Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Milik Kementerian Sosial RI.
Bagas berpesan untuk teman-teman penyandang disabilitas sensorik netra di luar sana bahwa penyandang disabilitas netra mampu berkembang. "Jangan pesimis, jika kita mau kita akan menjadi orang yang maju," ungkapnya.