Viral Kades Ngamuk, Bupati Bogor Bakal Evaluasi Pelayanan di RSUD Leuwiliang: Jangan Bikin Warga udah Pusing Nambah Pusing

| 23 Mar 2022 06:17
Viral Kades Ngamuk, Bupati Bogor Bakal Evaluasi Pelayanan di RSUD Leuwiliang: Jangan Bikin Warga udah Pusing Nambah Pusing
Bupati Bogor Ade Yasin (Diman/era.id)

ERA.id - Bupati Bogor, Ade Yasin, akhirnya angkat suara mengenai kejadian lalainya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Kabupaten Bogor, kepada masyarakat.

Saat meresmikan Gedung dan Layanan Penunjang di RSUD Cibinong, pagi tadi, Ade Yasin menegaskan jika rumah sakit harus fleksibel, tidak kaku, apalagi urusan kemanusiaan.

"Semua kejadian kami evaluasi. Rumah sakit harus fleksibel, apalagi soal kemanusiaan. Jangan sampai kejadian (di RSUD Leuwiliang) terulang," tegas Ade Yasin, Selasa (22/3/22).

Dia pun memberikan ultimatum kepada semua rumah sakit daerah yang ada di Kabupaten Bogor untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Ade Yasin mengaku sangat kecewa dengan kejadian di RSUD Leuwiliang tersebut. Sebab, dengan program Pancakarsa nya, dia bertekad mewujudkan masyarakat yang sehat dengan mendapatkan pelayanan yang prima.

"Pelayanan harus ramah, jangan sampai masyarakat yang datang ke rumah sakit karena pusing malah jadi nambah pusing karena pelayanan kurang baik," jelasnya.

Ade Yasin pun meminta semua rumah sakit untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Jangan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tapi harus juga membangun SDM nya. Agar masyarakat bisa merasakan pelayanan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang Kepala Desa (kades) Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, mengamuk di depan Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Dalam video yang beredar di media sosial, kasus tersebut diketahui terjadi pada Rabu (16/3/22).

Saat dimintai keterangan, Kades Sadeng Yanuar Lesmana mengaku kesal atas pelayanan yang diberikan rumah sakit milik pemerintah tersebut.

"Jadi kemarin, ada warga saya meninggal di RSUD Leuwiliang setelah sebelumnya koma. Secara SOP jenazahnya itu tidak boleh dibawa oleh mobil pribadi harua pakai mobil ambulance (Mobil Jenazah). Saat itu kami melihat ada mobil ambulance nongkrong semua. Maka saya tanya ke petugas tapi tidak ada yang melayani, bahkan pada pukul 16.00 WIB itu bicaranya semua lagi istirahat tidak bisa di ganggu. Apa seperti itu pelayanannya," cetus Yanuar kepada wartawan, Kamis (17/3/22).

Menurutnya, apa yang telah dilakukan RSUD Leuwiliang, Kabupaten Bogor merupakan hal yang sangat menyakitkan hati. Apalagi ini berkaitan dengan kepengurusan orang meninggal.

Yanuar pun meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor untuk mengevaluasi kinerja RSUD Leuwiliang.

"Saya sebagai Kepala Desa Sadeng tentunya sangat kecewa terhadap pelayanan RSUD Leuwiliang yang sangat buruk, semoga ini terdengar oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor," tandasnya.

Kami juga pernah menulis soal Bupati Bogor Mengeluh Banyak Imigran di Puncak: Mengganggu Pariwisata Kami Kamu bisa baca di sini.

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi