ERA.id - Artikel soal melapisi masker kain dengan tisu dan mengolesi minyak esensial atau minyak kayu putih diyakini bisa membuat fungsi masker lebih efektif, menarik perhatian pembaca era.id. Namun, benarkan fakta tersebut?
Praktisi klinik sekaligus relawan COVID-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan melapisi masker dengan tisu tidak perlu dilakukan. Sebab belum ada studi ilmiah yang meneliti kegunaan tisu untuk mencegah virus.
Pakar kesehatan merekomendasikan pemakaian masker kain tiga lapis untuk memberikan perlindungan hingga 90 persen terhadap penularan virus penyebab COVID-19, asalkan pas saat dikenakan, tepat jenis kain dan melepasnya secara tepat.
Lalu bagaimana dengan mengoleskan masker dengan minyak esensial seperti minyak kayu putih?
Fajri mengatakan belum menemukan bukti yang menyatakan pori-pori masker tidak akan berubah jika diberi minyak esensial.
"Kalau masker N95 tidak boleh basah, harus diganti. Rusak pori-porinya soalnya," kata dia.
Dari sisi kesehatan, laman Healthline menyebut, kebanyakan minyak esensial dihirup baik karena aromanya atau kemampuannya sebagai efek terapi. Bukalah botol minyak esensial dan tarik napas dalam-dalam beberapa kali. Tapi jangan biarkan minyak menyentuh kulit Anda.
Selengkapnya baca artikel Masker Dilapisi Tisu dan Dioleskan Minyak Kayu Putih Efektif Cegah COVID-19?.
Informasi berikutnya yang menarik perhatian pembaca era.id adalah pada artikel Jokowi Sebut Penusukan Syekh Ali Jaber Kriminal Biasa dan Tak Sampai Mati, Faktanya.
Akun Facebook Susi Amelia mengunggah gambar tangkapan layar tweet Republika.co.id. Dalam gambar tersebut dinarasikan Jokowi menilai penusukan terhadap Syekh Ali Jaber sebagai penusukan biasa.
Berikut narasi lengkapnya:
"Seperti tidak ada Empaty sedikitpun , kalimat bodoh dan tidak peduli …
Dasar presiden sampah.
Yang keluar hanya omongan sampahhh..
Jokowi : Tidak Perlu Dibesar besarkan, Penusukan Ustad Ali Jaber Itu Kriminal Biasa . Ustad Juga Nda Sampai Mati”
Akun Susi Amelia juga menambahkan narasi pada postingannya sebagai berikut:
Menyakitkan perkataannya terhadap seorang Ulama besar, dari seorang Presiden".
Setelah ditelusuri, pernyataan Jokowi mengatakan penusukan Syekh Ali Jaber sebagai kriminal biasa merupakan klaim yang salah.
Mengutip laman turnbachoax.id, dalam laman berita Republika.co.id tak ditemukan judul dengan klaim tersebut. Adapun berita aslinya berjudul "Jokowi Instruksikan Tempat Isolasi Pasien COVID-19 Ditambah".
Adapun soal penusukan terhadap Syekh Ali Jaber, Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan Jokowi sudah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme(BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri untuk mengusut kasus penyerangan tersebut.
Berdasarkan penelusuran di atas, unggahan gambar Jokowi soal penusukan Syekh Ali Jaber merupakan konten yang dimanipulasi.