ERA.id - Mantan Ketua MPR, Amien Rais menuding pemerintah Jokowi menjadi kelahiran kembali atau reinkarnasi dari orde baru. Ia pun menyebutkan sejumlah alasan.
"Pada zaman Pak Jokowi ini memang saya melihat ada semacam proses reinkarnasi atau kebangkitan, kelahiran kembali orde baru yang sudah kita ucapkan goodbye," kata Amien dalam Youtube Amien Rais Official, Kamis (17/12/2020).
Ia menjelaskan alasan soal reinkarnasi tersebut karena ada kultus individu yang dibangkitkan lagi. Padahal, fenomena yang kemunculan Jokowi justru orang melihat 'Jokowi adalah kita'.
"Ini saya kira dalam demokrasi aneh. Itu tidak ada misalnya di sana, Nixon are us, we are Nixon atau semacam, saya kira tidak ada. Konyol, konyol, demokrasi di dunia barat, asal usul demokrasi itu tidak ada kata-kata seperti itu," kata Amien.
Menurutnya, mengkultuskan individu walaupun presiden atau orang pintar dianggap 'haram' dalam demokrasi. Tak hanya itu, menurutnya, pemerintahan Jokowi juga lihai dalam politik di parlemen. Sebab para anggota dewan juga seperti tak bisa berkata apa-apa. Misalnya dalam konteks penolakan omnibus law.
Amien juga menyinggung bagaimana pengusaha-pengusaha hutan memegang ratusan juta hektar. Lalu ia menuding bisnis besar mendapatkan 'lampu hijau'. Lalu mafia, taipan, dan cukong juga diberikan juga dianggap melenggang luar biasa.
"Kita lihat ada fenomena nepotisme, anak kandungnya Pak Jokowi di Solo menang telak sebagai walikota. Kemudian menantunya di Medan yang diperkirakan kalah, ternyata juga menang lumayan," kata Amien.
Menurutnya, pengamat politik menjadi 'dungu' melihat nepotisme tersebut. Sebab segala macam teori dijelaskan untuk menyebut hal tersebut bukan nepotisme. Lalu Jokowi dianggap tak menoleransi adanya oposisi.
"Oposisi dianggap musuh negara, dianggap lawan negara, berbahaya, kalau bisa dilindas dengan segala macam cara," kata Amien.
Amien melanjutkan lingkaran istana juga hanya mengiyakan dan mengatakan yang ingin didengar presiden. Tapi bukan menyampaikan sesuatu yang kritis demi perbaikan bangsa.
"Saya kira rezim Pak Jokowi dibandingkan dengan Pak Harto itu adalah bisa mengendalikan mahasiswa, jadi mahasiswa sebagai moral force, itu sekarang memang tidak terdengar," kata Amien.