PKB: Efek Negatif 'Crazy Rich Menteri' Ancam Kerja Kabinet 'Mandek'

| 28 Dec 2020 09:00
PKB: Efek Negatif 'Crazy Rich Menteri' Ancam Kerja Kabinet 'Mandek'
Ilustrasi menteri Jokowi (Dok. Youtue Sekretariat Presiden)

ERA.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai masuknya nama-nama yang disebut publik sebagai 'crazy rich' sebagai menteri dapat menimbulkan efek negatif bagi kinerja Kabinet Indonesia Maju.

Adapun yang dinilai publik masuk dalam geng 'crazy rich' adalah menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan M Lutfi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono.

"Efek negatifnya ya mungkin kabinet nggak akan jalan," ujar politisi PKB Faisol Riza seperti dikutip dari acara webinar bertajuk "Crazy Rich Masuk Kabinet: Membaca Politik Plutokrasi Era Jokowi" di kanal YouTube Forum Jurnalis Politik, Senin (28/12/2020).

Sebab, kata Ketua Komisi VI DPR RI ini, kebanyakan mimpi para pengusaha yang ada di kabinet saat ini adalah mendorong masuknya investasi lebih banyak ke Indonesia, khususnya di sektor tambang.

"UU Minerba. Nikel salah satunya. Kalau pada hari ini, menurut saya, mimpi mereka adalah bagaimana memasukkan sebanyak mungkin investor luar dan mereka berpartner mengembangkan industri batere, misalnya, yang hari ini dikuasai oleh China, akan masuk lagi Korea, mungkin sebentar lagi Amerika bersama Israel. Tentu saja ini efek negatif," papar Faisol.

Faisol mengatakan, jika para menteri yang berlatar belakang pengusaha lebih memikirkan kepentingan usahanya, Indonesia akan sulit melakukan perbaikan penanganan pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat.

"Saya juga khawatir karena kalau mereka sebagai pengusaha menguat, kalau kekuatan pengusaha ini mulai bermain-main dengan partai politik saya kira itu ada saat kabinet mulai terganggu. Mungkin itu akan terjadi tahun 2022 atau 2023," kata Faisol.

Menurut Faisol, jika para menteri pengusaha ini semakin kuat, maka sangat berbahaya untuk politik Jokowi. Namun, kata dia, bukan berarti saat ini Jokowi tidak kuat. Kekuatan politik Jokowi, kata Faisol, dibuktikan dengan keberhasilan mantan Wali Kota Solo itu menarik lawan politiknya di Pilpres 2019 ke dalam pemerintahan.

"Sampai hari ini menurut saya, mungkin dinilai lebih kuat daripada Soeharto karena dia hanya kendalikan tiga partai. Ini sembilan partai. Bahkan oposisi pun tidak berani melakukan kritik demikian keras kepada Pak Jokowi," katanya.

Presiden Joko Widodo melantik enam menteri baru masuk ke dalam kabinetnya. Beberapa di antaranya, seperti Sandiaga Salahuddin Uno, Muhammad Lutfi, Budi Gunadi Sadikin, hingga Sakti Wahyu Trenggono, merupakan pengusaha dengan harga kekayaan mencapai triliunan rupiah.

Rekomendasi