ERA.id - Hakim di negara bagian Georgia dan Michigan menolak tuntutan hukum Tim Kampanye Donald Trump pada Kamis (5/11/2020). Keputusan ini membuat strategi hukum Tim Kampanye Trump yang menyerang integritas pemilu di Amerika Serikat (AS) menjadi lemah.
Keputusan muncul saat pesaing Trump, Joe Biden semakin mendekati 270 suara electoral college yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi menjadi Presiden AS.
Sementara itu di Pennsylvania, Tim Kampanye Trump memenangkan putusan banding. Gugatan hukum di Pennsylvania dibuat untuk meminta, agar pengamat dari partai Republik mendapatkan akses pada penghitungan surat suara di Philadelphia.
Tapi keputusan itu tidak mempengaruhi penghitungan surat suara yang sedang diproses di Pennsylvania.
Pengacara kampanye Biden, Bob Bauer, menyebut gugatan hukum Partai Republik itu tidak ada gunanya.
“Saya ingin menekankan bahwa tujuan mereka dari tuntutan hukum ini tidak ada manfaatnya. Bukan itu tujuan mereka sebenarnya. Tuntutan ini hanya untuk menciptakan kesempatan bagi mereka untuk memberi pesan yang salah tentang apa yang terjadi dalam pemilu, "kata Bauer, seperti dikutip dari Washington Post, Jumat (6/11/2020).
Tim kampanye Trump menuduh bahwa telah terjadi penyimpangan dalam pemungutan suara di area Clark dengan penduduk paling banyak di negara bagian Nevada, yang juga termasuk kota Las Vegas.
Saat ini, surat suara masih dalam penghitungan di ketiga negara bagian tersebut--Nevada, Georgia, dan Michigan--yang merupakan tiga dari sejumlah wilayah krusial dalam pemilu presiden AS untuk menentukan pemenang.
Kandidat rival, Joe Biden, memimpin tipis perolehan suara di Nevada, sementara Trump unggul tipis di Georgia, dan Biden telah diproyeksikan menang di Michigan.
Pada kasus Georgia, tim Trump menuduh bahwa 53 surat suara yang datang terlambat telah dicampur dengan surat suara sah yang diterima tepat waktu. Sementara di Michigan, mereka meminta penghitungan suara dihentikan serta meminta akses yang lebih luas terhadap proses tabulasi suara.