ERA.id - Aksi unjuk rasa memprotes Presiden Prancis Emmanuel Macron terjadi di depan tempat les bahasa Prancis Institut Francais d'Indonesie (IFI) kota Bandung beberapa waktu lalu. Peristiwa tersebut pun viral di media sosial.
"Demo di depan IFI (Institut Francais d'Indonesie) Bandung. Gue lagi di BEC dan kaget banyak polisi. Ternyata ada demo," tulis @BintangStania yang diunggah ulang oleh akun Twitter @infobdg.
#lalinBDG 12.02 : Akan ada orasi di depan Institut Prancis siang ini. | IG _racun pic.twitter.com/KnKhyRWKey
— BANDUNG ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ (@infobdg) November 2, 2020
Massa dari Aliansi Umat Islam se-Bandung tadinya berencana menyegel tempat les tersebut, karena dinilai tempat yang sangat berkaitan dengan insiden perkataan presiden Prancis yang menghina Rasulullah SAW.
Aksi tersebut mendesak IFI untuk menutup tempat tersebut, sampai presiden Prancis meminta maaf kepada semua umat Islam di seluruh dunia.
Saat dikonfirmasi terkait penutupan dalam aksi tersebut, salah seorang staf IFI menanggapi kalau selama pandemi, IFI Bandung memang tutup.
"Pembelajaran bahasa Prancis yang dilakukan yaitu via daring,"jelas staf yang enggan disebut namanya itu kepada ERA.id, Rabu (4/11/2020).
Waktu terjadi aksi demo, seluruh staf IFI masih WFH sehingga tak ada kegiatan di sana. Soal penutupan oleh massa, IFI mengaku masih menunggu arahan dari Kedubes Prancis. "Terkait buka atau tutup kegiatan, kami menunggu keputusan dari Dubes di Indonesia," tutupnya.(Anda Mahardhika)