ERA.id - Jika sekarang Anda menyebut "Indon" kepada orang Indonesia, itu bisa saja dianggap sebagai pelecehan dan rasis. Ini bukan isapan jempol semata, ada kasus yang melatarinya.
Asal tahu saja, dulu kata "Indon" adalah sebuah istilah singkat yang mengacu kepada negara dan rakyat Indonesia yang populer hingga tahun 1960-an.
Dalam surat kabar Berita Harian di Malaysia yang terbit pada 31 Maret 1972, pernah ditulis "Indon" untuk menyingkat nama Indonesia dan itu sah-sah saja. Alasannya? Karena koran waktu itu harus memperhatikan lowongnya halaman demi memuat informasi yang benar-benar penting.
Waktu berlalu. Sejak dekade 2000-an, kata "Indon" berubah menjadi konotasi negatif dan dianggap sebagai sebuah perkataan umpatan. Kok bisa sih?
Semua diawali dari melesatnya perkembangan internet di Indonesia pada dekade 2000-an dan anggapan di kalangan nasionalis untuk tidak menyingkat penggunaan Indonesia. Puncaknya pada tahun 2006, Pemerintah Indonesia resmi menentang dan melarang penggunaan istilah "Indon" baik di dalam maupun luar negeri.
Lalu apa yang dilakukan Malaysia? Setelah adanya pelarang penggunaan istilah singkat Indon pada 2006, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah melayangkan surat protes kepada media massa setempat yang masih menggunakan istilah "Indon".
Itu langkah awal. Langkah selanjutnya, pihak Pemerintah Indonesia melalui Sekretaris I Penerangan & Humas KBRI, menjelaskan bahwa pihak Duta Indonesia menyampaikan protes secara resmi kepada duta Malaysia di Indonesia pada 13 Mei 2007. Akhirnya, pemerintah Malaysia akhirnya melarang penggunaan istilah "Indon" secara resmi oleh Kementerian Penerangan Malaysia pada 24 Mei 2007.
Pelanggaran
Berselang beberapa lama, tahun 2009, Maggie mie Malaysia menggunakan kata "Indon" pada produk mi instan mereka dan hal ini menuai protes dari KBRI di Kuala Lumpur. Menurut hasil survei Nestle (Malaysia), kata "Indon" sangat populer serta merupakan sesuatu yang positif dan potensial bagi pemasaran kepada generasi muda berusia 15-24 tahun dan 25-29 tahun.
Di Filipina, Australia, dan Singapura penggunaan istilah singkat "Indon" kadang kala digunakan untuk memberitakan mengenai Indonesia. Namun, hanya Australia yang diportes KBRI pada tahun 2016, setelah munculnya berita di media daring dengan judul 'Timor Praises Indon Over Sea Border Talks' yang ditayangkan pada 2 September 2016.
Akhirnya, istilah 'Indon' didiskusikan para mahasiswa yang tinggal di Brisbane. Mereka mendesak pihak KBRI untuk bertindak guna mengingatkan media tersebut agar tidak menggunakan istilah "Indon" lagi.
Setelah ditelusuri, ternyata warga Indonesia bisa terpicu amarahnya karena istilah "Indon" berkonotasi negatif dan dianggap sebagai ejekan atau hinaan terhadap mereka. Sebab dalam bahasa Melayu Pontianak, 'Indon' artinya pelacur. Sebutan 'Indon' berarti Indonesia disebut bangsa pelacur.