Tes dilakukan atas 700 ribu partisipan saat varian Covid-19 Delta jadi varian utama di Inggris.
Standing ovation di Wimbledon bikin Prof Sarah Gilbert, salah satu peneliti vaksin Covid-19 AstraZeneca, memikirkan sesuatu.
AstraZeneca dan Universitas Oxford, serta Johnson & Johnson, sedang meneliti penyebab efek pembekuan darah akibat vaksin Covid-19 mereka. Ada rencana memodifikasi vaksin.
Tim peneliti dari Universitas Oxford telah memulai uji klinis kandidat vaksin HIV, (5/7/2021).
Tim ilmuwan menyelidiki isu 'panjang umur' di spesies manusia. Hasilnya: produk anti-penuaan tak bisa menolong mencegah penuaan, dan manusia terbukti tak bisa hidup selamanya.
Oxford dan AstraZeneca diminta pemerintah Inggris menciptakan dosis tambahan vaksin Covid-19 untuk melawan varian 'Beta'.
Penelitian bernama 'Com-Cov study' dimulai Februari lalu untuk meninjau apakah mencampur dua vaksin COVID-19 bisa memicu reaksi imun yang lebih bertahan lama.
Laboratorium yang turut menangani riset COVID-19 di Division of Structural Biology, Oxford, telah menjadi sasaran serangan siber.
WHO memberi izin penggunaan darurat ke vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca/Oxford.
"Harapan kami meningkat melihat respons antibodi dan sel T yang kuat, yang terlihat pada orang yang lebih tua dalam riset kami," kata peneliti di grup vaksin Oxford.